Tak bisa dipungkiri, tren traveling juga merambah ke wisatawan muslim. Sebuah studi dilakukan, dan ternyata ada 6 kebutuhan mendasar bagi traveler muslim. Dari data yang didapat detikTravel dari Crescent Rating, sebuah lembaga terkemuka di bidang perjalanan wisata halal tingkat internasional, Kamis (24/3/2016), 6 kebutuhan ini begitu mendasar. Hal ini karena terkait dengan keyakinan para traveler muslim terhadap ajaran agama islam.

6 Poin kebutuhan pokok traveler muslim ini didapat Crescent Rating setelah melakukan studi ke 130 negara. Nantinya kebutuhan mendasar ini akan menjadi komponen penilaian dalam menyusun Global Muslim Travel Index (GMTI). Berikut 6 kebutuhan pokok bagi traveler muslim:

1. Makanan Halal
Bagi traveler muslim, makanan halal adalah elemen terpenting yang dicari ketika liburan. Di mana pun mereka pergi liburan, restoran atau tempat makan apa pun asalkan punya label halal pasti akan selalu dicari.

Belakangan ini sudah banyak pelaku bisnis pariwisata yang sadar akan hal ini. Contoh saja Jepang, mereka sedang giat mengampanyekan halal food dan menyertifikasi restoran-restoran mereka. Bahkan membuat aplikasi mobile untuk wisata halal di Jepang.

Ini karena traveler muslim benar-benar taat terhadap agamanya dan tidak mau menyantap hidangan yang belum jelas halal haramnya. Terutama muslim dari kawasan Timur Tengah sampai ke Asia Tenggara.

2. Fasilitas salat
Selain makanan halal, traveler muslim juga butuh fasilitas untuk menunaikan ibadah salat. Salat 5 waktu sudah menjadi kewajiban bagi traveler muslim yang tidak bisa ditawar-tawar, tak terkecuali ketika sedang liburan.

Oleh sebab itu, pengelola tempat wisata wajib kiranya menyediakan fasilitas salat berupa musala atau prayer room bagi para traveler muslim. Seringkali traveler muslim ini kesulitan untuk menemukan tempat ibadah di tempat wisata. Ini yang seharusnya tidak boleh terjadi.

3. Kamar mandi dengan air untuk wudhu
Berwudhu, bagi para traveler muslim juga tak kalah penting dari salat. Salat tidak akan sah jika badan tidak suci dari hadas dan najis. Oleh sebab itu, kamar mandi dengan fasilitas air untuk wudhu sangat dibutuhkan oleh traveler muslim.

Air yang mensucikan juga termasuk soal higienitas dan kebersihan kamar mandi. Kekurangan fasilitas penting seperti ini di tempat wisata sering dikeluhkan oleh traveler muslim, padahal penting dan dibutuhkan.

4. Pelayanan saat bulan Ramadan
Meski traveler muslim jarang bepergian saat bulan Ramadan, tetapi keberadaan layanan khusus saat bulan Ramadan sangat dibutuhkan oleh traveler muslim. Contohnya hidangan untuk berbuka puasa, sampai tempat makan yang buka saat sahur.

Jika ingin lebih menarik lebih banyak traveler muslim untuk liburan saat Ramadan, pengelola tempat wisata harusnya menawarkan promo-promo terkait dengan bulan Ramadan seperti takjil gratis atau yang lainnya.

5. Pencantuman label non halal
Selain label halal, beberapa traveler muslim juga menganggap pencantuman label non halal juga penting, agar mereka tahu apa yang mereka makan atau lakukan haram atau tidak. Sebagai contoh penggunaan bahan-bahan seperti alkohol ataupun babi.

Jika memang mengandung bahan yang haram, label non halal juga perlu untuk dicantumkan agar traveler muslim tidak salah memilih. Di negara-negara yang muslim menjadi minoritas, terkadang kita tidak menemui ini, solusinya bisa kita atasi dengan cara bertanya kepada penjualnya.

6. Fasilitas rekreasi yang privat
Bagi sebagian besar traveler muslim yang taat, keberadaan fasilitas rekreasi yang menjaga privasi sangatlah dibutuhkan. Itu disebabkan karena mereka benar-benar menjaga interaksi antar lawan jenis yang bukan muhrimnya.

Mereka menginginkan fasilitas rekreasi yang terjaga privasinya, seperti kolam renang yang terpisah antara pria dan wanita, hingga pantai yang terpisah pula bagian pria wanitanya. (sst/sst)

Sumber: Travel Detik.Com

BACA JUGA :


admin

Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat Membangun pariwisata yang berwawasan lingkungan untuk mencapai Pembangunan Kepariwisataan yang Beberlanjutan (Sustainable Tourism).