Sejarah
ISTANA YOGYAKARTA
Tak ada Istana Kepresidenan yang berperan begitu penting di masa revolusi kemerdekaan kecuali Istana Yogyakarta. Ketika Belanda melakukan agresi militer pada 3 Januari 1946 untuk menduduki kembali bekas jajahannya, pemerintahan Republik Indonesia terpaksa mengungsi ke Yogyakarta, di mana Presiden Sukarno dan keluarganya menempati sebuah rumah yang pernah menjadi kediaman resmi residen Belanda. Bangunan itulah yang kini menjadi Istana Yogyakarta. Dalam sejarahnya bangunan yang lebih termasyhur dengan nama Gedung Agung di kalangan masyarakat setempat itu didirikan dengan memperhitungkan keberadaan sebuah benteng militer yang terletak tepat di depannya, di seberang jalan. Benteng yang dibangun pada 1767 itu sekarang masih tegak sebagai cagar budaya di sudut Jalan Malioboro dan Jalan Ahmad Yani yang bersebelahan dengan Pasar Beringharjo.Mula-mula benteng itu bernama Rustenburg. Setelah gempa bumi pada 1867 ia dibangun kembali dan diganti namanya menjadi Vredenburg. Kedua nama itu mempunyai arti yang hampir mirip, yaitu kastil (benteng) damai. Nama yang sungguh berlawanan dengan fungsi bangunan! Sebab benteng itu dibangun dalam jarak tembak meriam ke arah Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk mencegah kemungkinan pembangkangan di lingkungan keraton Yogyakarta. (lebih…)